Rabu, 05 Mei 2010

Hati Selembut Awan

Curahan hati ini sengaja kutuliskan untukmu. Untuk kamu yang baru saja mengalami cobaan hidup yang meluluh lantakkan bagi wanita manapun di dunia ini. Orang terkasih, tercinta dan tersayang. Saudara dan sahabatku, Mirah Delima.

Katamu aku wanita biasa. Namun pengalamanmu dalam menghadapi badai gelombang kehidupan membuatmu menjadi seorang wanita luar biasa. Perpisahan yang menyakitkan dengan pasangan hidupmu setelah 15 tahun bersama. Lalu kehilangan satu-satunya tempat bermulanya si jabang bayi dari tubuhmu. Terpaksa, tak rela tapi tak terelakkan.

Kau merasa lemah tak berdaya. Tak kuasa menahan air mata yang menitik di ujung matamu. Namun kuyakin kau tetap tegar, tabah dan tawakal mengarungi perjalanan hidupmu. Sebab hatimu selembut awan.

Engkau tentu tahu dibalik awam mendung kelabu, tersembunyi sinar hangat sang mentari. Maka yakinlah selalu bahwa setelah kesulitan menanti kemudahan sebab Allah Yang Maha Pengasih tak akan memberi cobaan kepada hambanya kecuali sesuai kemampuannya.

Satu hal yang pasti, aku, saudara dan sahabatmu selalu mendoakan kebahagiaanmu.

Bekasi, 05052010 1524